10 Hal Penting Abses pada Anjing dan Kucing
Pernahkah pemilik menemukan anjing dan kucing nya mengalami bengkak dan disertai keluarnya nanah? Jika pernah, apakah sebelumnya anjing dan kucing pernah mendapatkan luka maupun gigitan dari hewan lainnya? Biasanya jika kondisi seperti itu, anjing dan kucing mengalami peradangan yang disertai nanah. Istilah radang lokal disertai nanah dikenal dengan abses.
Biasanya pemilik menemukan kucing dan anjing nya mengalami abses setelah melihat adanya nanah yang keluar dari luka bengkak. Pemilik baru menyadarinya karena letak abses yang tertutup rambut terutama pada anjing dan kucing dengan rambut panjang dan tebal.
Berikut 10 hal penting mengenai Abses pada anjing dan kucing yang perlu diketahui pemilik :

1.Abses merupakan radang lokal pada jaringan yang disertai nanah

Abses merupakan radang lokal pada jaringan yang disertai nanah . Abses bisa terjadi pada kulit, mata, gusi, hati, kelenjar susu, ekor, punggung, serta organ lain di dalam tubuh. Abses yang bisa terlihat jelas merupakan abses yang terjadi dibawah kulit atau subcutaneous abscess. Abses bisa terjadi pada semua anjing dan kucing.
Abses pada anjing (Sumber gambar : Hnilica dan Patterson 2017)

2. Abses di bawah kulit akan terlihat adanya benjolan dan bengkak pada daerah yang luka

Abses diiringi oleh radang, ciri khas nya bengkaksakit saat disentuhpanas dan kemerahan pada daerah yang radang.
Abses terlihat seperti benjolan karena mengalami kebengkakan. Abses bisa pecah ataupun tidak, abses yang pecah akan mengeluarkan nanah serta bau yang tidak sedap. Biasanya jika sudah terbuka lebar akan terlihat bagian dalam kulit yang merah. Abses bisa juga tidak pecah, tapi berbentuk benjolan. Ketika dokter melakukan penusukan (pungsi/punctio) , baru akan terlihat keluarnya nanah.
Nanah saat abses dilakukan pungsi oleh dokter (Sumber gambar : Hnilica dan Patterson 2017)

3. Abses pada kulit umumnya disebabkan oleh gigitan

Abses pada anjing dan kucing umumnya terjadi akibat adanya trauma dan luka. Biasanya trauma akibat berkelahi dengan hewan lain yang menyebabkan luka gigitan yang dalam sering menyebabkan abses. Gigitan bisa menyebabkan abses karena liur hewan terdapat bakteri. Bakteri ini pun berkembang dengan baik pada jaringan luka dan menyebabkan radang serta infeksi.
Selain gigitan, trauma akibat suntikan juga bisa terjadi. Biasanya jika saat disuntik, hewan bergerak sehingga menyebabkan luka, radang, dan infeksi bakteri. Selain itu bisa juga karena penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Abses yang terjadi pada daerah muka, bisa saja dikarenakan adanya luka pada bagian gigi, atau infeksi daerah gigi yang menyebabkan juga benjolan pada bagian wajah.
Luka gigitan yang menyebabkan abses (Sumber gambar : Miller, Griffin, Campbell 2013)

4. Abses bisa menyebabkan kesakitan dan penurunan aktivitas

Anjing dan kucing yang mengalami perkelahian atau terdapat luka, biasanya baru muncul abses ketika luka sudah menutup. Biasanya owner akan melihat adanya perubahan aktivitas kucing dan anjing menjadi lebih diam, tidak nafsu makan, bahkan demam. Kalau abses terjadi pada daerah kaki, akan disertai kesulitan berjalan karena kesakitan. Tanda lainnya, saat disentuh bagian yang bengkak, kucing atau anjing akan merespon buruk dan lebih agresif karena kesakitan. Owner akan menemukan kebengkakan, bisa juga sudah terlihat adanya lubang yang mengeluarkan nanah, ataupun hanya benjolan saja. Kalau abses yang sudah pecah selain nanah, biasanya disertai dengan keluarnya darah.

5. Abses sebaiknya segera dilakukan penanganan dan tidak dibiarkan

Jika sudah ada nanah yang keluar, segera bersihkan luka dengan air hangat dan antiseptik. Setiap hari luka dibersihkan dengan air hangat. Jika letaknya mudah dijilat dan digaruk oleh kucing dan anjing, sebaiknya berikan collar agar luka tidak semakin lebar.
Jika belum ada nanah yang keluar atau masih terlihat seperti benjolan, bisa dilakukan kompres dengan air hangat setiap hari sambil sedikiti ditekan. Biasanya memang anjing dan kucing akan kesakitan saat ditekan.
Sebaiknya, segera periksakan ke dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

6. Operasi untuk penanganan abses

Kasus abses dengan kebengkakan yang cukup besar, selain dilakukan penusukan, dokter juga bisa melakukan operasi untuk mengeluarkan nanahnya. Karena menyakitkan, tentu kucing dan anjing perlu dilakukan tindakan bius terlebih dahulu. Abses yang pecah juga bs dilakukan operasi penjahitan luka jika memang luka nya cukup lebar.

7. Abses yang tidak tangani dengan tepat bisa menyebabkan infeksi lebih lanjut

Kasus abses biasanya diberikan pengobatan oleh dokter dengan menggunakan antibiotik, antiradang, serta pembersihan luka dengan antiseptik dan salep luar antibiotik. Kalau abses tidak diberikan penanganan, selain menyebabkan kondisi tidak nyaman pada kucing dan anjing karena kondisi bengkak yang mengganggu aktivitas. Lama kelamaan bengkak yang semakin besar akan menekan otot dan syaraf, bisa juga menyebabkan gangguan syaraf sehingga otot tdk bisa lagi digerakkan. Selain itu, adanya infeksi bakteri dalam luka, bisa juga diakibatkan oleh bakteri yang menimbulkan toksin atau racun. Racun ini dikhawatirkan masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan keracunan sistemik (toksemia) dan menyebabkan infeksi bakteri menyeluruh (sepsis).

8. Persembuhan Abses tergantung dari kondisi dan penanganan selama masa pengobatan

Proses persembuhan abses tergantung dari kondisi saat dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Yang terpenting bagi pemilik, tetap melaksanakan pemberian obat dan pembersihan luka sesuai saran dokter. Pemberian makanan pendukung bisa juga diberikan untuk mempercepat persembuhan karena biasanya nafsu makan menurun, jadi sebaiknya diberikan makanan dengan bau yg menyengat dan tekstur yang lembut.

9. Abses bisa Berulang

Kejadian abses bisa saja berulang jika penanganan tidak dilakukan dengan tepat. Selain itu, bisa juga berulang jika kucing dan anjing mengalami trauma yang serupa misalnya berkelahi lagi dan mendapatkan gigitan hewan lain. Kondisi abses yang tidak kunjung sembuh selama 1-2 minggu masa pengobatan sebaiknya dikonsultasikan kembali ke dokter, supaya dokter bisa melakukan evaluasi mengenai terapi. Jika diperlukan akan dilakukan kultur nanah agar bisa diberikan penanganan yang sesuai.

10. Abses bisa dicegah

Jika anjing dan kucing sering keluar rumah, perhatikan lebih intensif kemungkinan adanya luka. Jika ada luka segera bersihkan dengan air hangat dan antiseptik. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kontaminasi bakteri akibat gigitan.
Abses merupakan salah satu kondisi yang umum terjadi pada anjing dan kucing. Abses bisa menyerang berbagai organ, tapi yang terlihat yaitu abses yang berada di bawah kulit (subcutaneous abscess). Abses akan terlihat pecah mengeluarkan nanah maupun terlihat berupa benjolan. Sebaiknya jika menemukan adanya bengkak dan benjolan pada kulit anjing dan kucing segera konsultasikan ke dokter. Penanganan yang tepat akan sangat membantu persembuhan anjing dan kucing.
Sumber bacaan :
Miller WH, Griffin CE, Campbell KL.2013. Muller & Kirk’s Small Animal Dermatology 7th ed . Elsevier: Missouri
Hnilica KA, Patterson AP.2017. Small animal dermatology: A color atlas and therapeutic guide 4th edition. Elsevier : Missouri.

Sumber tanyadokterhewan.com